by

Pasutri Tewas Bersimbah Darah, Polres Tanggamus Masih Lakukan Penyidikan

TANGGAMUS, FORRAKYAT- Aparat kepolisian resort Tanggamus, selidiki kejadian berdarah dalam kasus dugaan pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) warga pekon Way Pring kecamatan Pugung kabupaten Tanggamus.

Kasi humas polres Tanggamus Iptu Primadona Laila mengatakan, bahwa informasi diketahuinya kejadian berdarah ini sebelumnya berdasarkan laporan dari saksi Ade Riski anak dari Rohimi (54) dan Suyanti (50) pasutri korban pembunuhan di lokasi kejadian pada Sabtu (13/12) sekitar pukul 23.30 WIB.

Dari laporan saksi dan warga kepada polisi, petugas dari satreskrim Polres dan Inafis Polres Tanggamus langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. “Setiba dilokasi, petugas sudah mendapati pasutri ini sudah tergeletak bersimbah darah di lantai rumahnya,” katanya.

Dari keterangan saksi-saksi kata dia, kejadian diketahui bermula saat sejumlah warga yang kediamannya berdampingan dengan rumah korban mendengar suara mengerang yang berasal dari dalam rumah. Saat dilakukan pengecekan, lampu rumah korban dalam kondisi mati dan suara tersebut sempat berhenti kemudian kembali terdengar suara mengerang dari dalam rumah korban.

“Warga yang mendengar suara lantas mencoba menghubungi Ade anak si pasutri yang kebetulan malam ini masih berada diluar rumah,” kata dia.

Setibanya di lokasi lanjut Primadona, saksi Ade Riski bersama warga mengecek rumah dan mendapati kedua korban sudah tergeletak bersimbah darah di ruang tengah menuju dapur. “Ade lantas spontan memecahkan kaca jendela rumah mencoba untuk masuk kedalam dan memastikan kejadian ini. Dan langsung menghubungi pihak kepolisian,” jelas Primadona.

Dari hasil olah TKP lanjut kasi humas, jasad kedua pasutri langsung di evakuasi mengunakan mobil jenazah ke RS Bhayangkara Lampung untuk dilakukan proses otopsi.

“Hasil olah TKP belum bisa kami sampaikan informasinya. Yang jelas saat ini kami masih melakukan proses penyidikan lanjut baik terhadap jasad kedua korban dan juga, terus melakukan penyidikan apa hal yang membuat pasutri ini berakhir dengan sangat tragis,” terang kasi humas. (wanda)

ads header

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.