by

Tulangbawang Akan ‘Branding’ Adat Budaya dan Komoditas Ekonomi

MENGGALA,ForRakyat– Laksana gayung bersambut, Penjabat Bupati Tulangbawang Qudrotul Ikhwan menginginkan agar Kabupaten Tulangbawang memiliki branding atau dengan kata lain identitas tersendiri.

Maklumlah daerah ‘Sai Bumi Nengah Nyappur ini’ belum lagi memperkuat dan mempertahankan sebuah brand dalam rangka memberikan perspektif kepada khalayak ramai, sebagai daerah atau kota yang berbudaya dengan adat istiadat yang tinggi, serta mengandung potensi komoditas ekonomi yang besar seperti pertambakan udang dan perkebunan tebu.

Hal tersebut disampaikan oleh Qudrotul pada kesempatan menerima Audensi resmi dari Jajaran Penggurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulangbawang, Selasa (24-01-2022).

Dikatakannya, beranjak dari arahan Presiden Jokowi bahwa agar setiap daerah untuk mengangkat atau menonjolkan brand sesuai dengan potensi daerah masing-masing.

“Kalau saya cendrung kita buat brand udang karena memang Tulangbawang mempunyai lahan pertambakan udang yang luas bahkan terkenal di Asia. Atau gula yang juga luas dengan perkebunan tebunya,” jajak Qudrotul, seraya mencontohkan seperti Palembang terkenal dengan Kota Pempek.

Ia menjelaskan, bahwa dirinya dalam menjalankan tugas sebagai Pj. Bupati berharap dapat menghasilkan terobosan yang bisa mengangkat potensi pembangunan Tulangbawang. “Jadikan bukan hanya dengan APBD, kalau hanya mengawal APBD bisa dikerjakan pakai remot saja,” seloroh Qudrotul.

Ia pun mengatakan, sudah pernah berkunjung ke lokasi eks perusahaan pertambakan udang PT. Dipasena Citra Darmaja (DCD) di Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang. Tujuannya untuk mengetahui dan mempelajari berbagai kendala yang ada, sehingga dapat di angkat kembali potensinya untuk Tulangbawang.

Sementara itu, terkait keinginan tentang branding Tulangbawang, disambut sependapat oleh jajaran pengurus PWI Tulangbawang. Setelah Ketua PWI Abdul Rohman dan Penasehat PWI Hadi Saputra memberikan tanggapan apresiasi atas ide atau gagasan yang disampaikan Pj. Bupati tersebut.

Giliran Penasehat PWI lainnya Rusdi Rifaie, mengutarakan kerisauannya karena berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah yang menurut sejarah penah menyandang Gelar Faris Van Lampung, selama ini belum pernah di tonjolkan.

Rusdi mencontohkan, dari sisi adat budaya, dirinya pernah melihat pada salah satu rumah sakit swasta di Lampung Tengah, telah menggunakan nama -nama marga adat daerah setempat untuk menamai setiap ruangan pasien perawatan.

“Melihat itu saya pun berharap alangkah baiknya Tulangbawang yang memiliki empat Marga adalah Tegamo’an, Buay Bulan, Suwai Umpu dan Marga Buay Aji, juga dapat di terapkan di tempat-tempat strategis, ” pinta Rusdi yang juga sebagai Ketua Marga Aji dalam kesatuan Lembaga Adat 4 Marga (Megou Pak) Tulangbawang.

Kemudian pada sisi komoditas, Rusdi pun mengherankan bahwa produk perusahaan PT. Sugar Group Company yang sudah menjadi komoditas dan kwalitas eksport, karena pada kemasan produknya seperti gulaku tidak sedikit pun mencantumkan nama Tulangbawang.

Menanggapi masukan itu, Bupati Qudrotul menyatakan sependapat agar nama-nama marga adat Tulangvawang di tonjolkan (di branding). Bahkan ia langsung menegaskan untuk di terapkan nama Marga Tegamo’an pada ruang rapat utama Pemkab setempat, dan nama marga lainnya di sejumlah ruangan.

Pria asal Lampung Barat ini juga mengutip amanat mantan Gubernur Lampung Sjahroedin.ZP yang mengatakan setiap orang yang sudah minum air Lampung, maka dia juga sudah menjadi orang Lanpung,.”Begitu juga saya karena sudah bertugas di Menggala, maka saya jadi warga Menggala,” hemat Qudrotul.

Pada audensi Pengurus PWI Tulangbawang ini, Ketua Abdul Rohman didampingi Sekretaris, Bendahara dan jajaran Penggurus PWI lainya. Sementara Pj Bupati Qudrotul Ikhwan di dampinggi oleh beberapa pejabat teras diantaranya Asisiten Ekonomi Fahada Hidayat, Kadis Diskominfo Desia Kusumayudha, Kaban BPKAD Rustam Effendi, Kabag Hukum Anuari dan kabag Kerja Sama Tri Yoga. (dep)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.