by

Megah Bagaikan Istana Tak Luput dari Peran Wanita Tangguh “Tough Woman”

Tubaba, ForRakyat.co.id–Berjalan dari sebuah perjuangan seorang wanita tangguh hingga di sebut “tough woman” yang sanggup Melakukan berbagai macam terobosan yang tak dapat di jangkau dengan nalar akal sehat.

Megah bak istana kepresidenan terjadi dalam waktu yang singkat namun menghasilkan sebuah bangunan megah nan takjub dalam istilah “ku jadikan candi Borobudur dalam waktu satu malam”

Di ketahui pada saat itu, sosok seorang Rita utari mampu mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan suatu tempat yang biasa menjadi luar biasa yang terletak di Tiyuh Karta Raya Kecamatan Tulang Bawang Udik , kabupaten Tulangbawang Barat.

Di kisahkan, perjuangan seorang wanita yang hanya bermodalkan keberanian dan amanah serta tanggungjawab yang begitu besar serta mampu mendorong masyarakat untuk ikut serta berjuang bersama dengan-nya.

Semenjak di berikan tanggung jawab pada 25 Agustus silam dirinya bersama masyarakat mampu merubah tatanan yang awalnya hanya sebagai sebuah lahan kosong dan semak belukar kini berubah menjadi sebuah bangunan gedung mewah, Dalam waktu singkat tak kurang dari sepuluh hari mampu mengumpulkan dana untuk mendirikan bangunan yang di kerjakan dalam waktu delapan puluh enam hari.

Suka dan duka yang di lewati tak luput dari caci dan maki namun itu tak merubah niat dan tujuan sosok seorang Rita Utari yang pantang menyerah untuk mewujudkan suatu mimpi dengan penuh harapan pasti.

Namun, hal itu juga tak lepas dari perjuangan seorang pria tangguh ” Petrus pangin” yang separuh jiwa raganya di abdikan untuk memajukan Tiyuh Karta Raya.

Sejarah mencatat, apa yang di lakukan seorang Petrus pangin bersama rekan lainya yang berjuang membangun kemajuan demi menggapai suatu keinginan dan menciptakan suatu ide gagasan.

Namun tak cukup sampai di situ saja hari demi hari telah di lalui hingga saat ini seorang “Petrus pangin” dalam pesan singkat nya mencatat sebuah sejarah yang tak mungkin di lupakan meski jaman terus berganti jasa dan pengorbanan seorang Tari Utami mencatat sejarah bagi masyarakat Tiyuh Karta Raya. (Jau)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.