by

LSSP Cendekia dan Lampung Geh Gelar Bedah Debat Calon Walikota Bandar Lampung: Membangun Kesadaran Pemilih Muda

-PENDIDIKAN-43 views

BANDARLAMPUNG, FORRAKYAT.CO.ID– Lingkaran Studi Sosial Politik (LSSP) Cendekia bekerja sama dengan Lampung Geh menyelenggarakan Bedah Debat 1 Calon Walikota Bandar Lampung untuk menyambut Pilkada yang kian dekat. Acara ini berlangsung pada 29 Oktober 2024, pukul 13.00 WIB di Gedung B 3.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung. Melalui kegiatan ini, LSSP Cendekia dan Lampung Geh bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam memilih calon pemimpin yang memiliki kompetensi dan visi masa depan untuk kemajuan kota.

Mengangkat tema “Mewujudkan Pemilih Cerdas Melalui Dialog Kritis di Kampus,” acara ini menyediakan ruang diskusi bagi mahasiswa untuk lebih memahami kualitas calon walikota. Diskusi diperkaya dengan pandangan kritis dari para pembicara yang ahli dalam bidangnya, yang menganalisis visi, misi, serta program kerja kandidat.

Acara diawali dengan pemutaran video cuplikan debat Calon Walikota Bandar Lampung, yang kemudian menjadi bahan kajian kritis para panelis. Di akhir sesi, peserta turut dilibatkan dalam sesi tanya jawab yang interaktif.

Acara ini dimoderatori oleh Aziz Ahmad, S.Sos., M.I.P. serta menghadirkan tiga panelis berpengalaman, yakni Budi Harjo, S.Sos., M.IP, Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung; Dr. Feri Ferdaus, S.IKom., M.A, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Lampung; serta Vito Prasetya, S.Sos., M.Si, juga dari Universitas Lampung.

Salah satu panelis, Dr. Feri Ferdaus, S.IKom., M.A, menyatakan pentingnya bedah debat untuk memahami pandangan calon pemimpin. “Debat itu penting, karena disitulah kita bisa melihat apa yang ada di dalam pikiran dari calon itu,” ungkapnya.

Dr. Feri menambahkan bahwa visi dan misi kandidat menjadi dasar kebijakan mereka di masa depan, sehingga penting untuk ditelaah dengan mendalam. “Karena visi misi itu seharusnya mencerminkan gagasan yang akan diambil, yang akan dihadirkan di masa depan, selama lima tahun ke depan. Maka visi misi itu akan jadi landasan kebijakan yang diambil oleh calon-calon, dan itu bisa kita kritisi,” lanjutnya.

Ia juga berharap agar debat ke depannya didasarkan pada data konkret. “Harapan saya kedepannya untuk debat-debat berikutnya, itu bisa benar-benar yang diperdebatkan, didasarkan pada data-data yang konkret,” tambahnya.

Dr. Feri juga mengimbau para mahasiswa agar tidak bersikap apatis. “Anak-anak mudanya juga jangan apatis, karena kalau sudah apatis, pada akhirnya membuat orang-orang yang seharusnya tidak layak untuk memimpin, jadi memimpin,” tegasnya.

Sementara itu, Muhammad Iqbal Ardiyansyah, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2023 dan salah satu peserta, menyampaikan rasa antusiasnya. “Seru banget karena kita bisa tahu ya, perspektif dari berbagai panelis tadi, khususnya dari beberapa dosen.”

Iqbal juga membagikan wawasan yang diperolehnya dari kegiatan ini. “Yang saya dapatkan tentunya kita bisa tahu kekurangan dari masing-masing paslon, terutama dalam menyampaikan visi dan misinya,” ujarnya.

Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih peduli dan terlibat dalam memilih pemimpin yang akan menentukan arah pembangunan Bandar Lampung. Diharapkan, kegiatan ini mampu membentuk generasi pemilih yang lebih kritis, cerdas, dan berwawasan luas, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya peran pemilih dalam proses demokrasi. (Desta)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.